Ada baiknya mulai sekarang Anda mulai cermat dalam memilih kemasan makanan suatu produk. Kemasan pada makanan mempunyai fungsi kesehatan, pengawetan, kemudahan, promosi dan informasi. Banyak bahan-bahan yang digunakan sebagai pengemas primer pada makanan, seperti kemasan yang bersentuhan langsung dengan produknya. Tapi tidak semua bahan ini aman bagi makanan yang dikemasnya. Inilah level bahaya kemasan makanan yang perlu anda waspadai:
Kertas
Beberapa kertas kemasan dan non kemasan (kertas koran dan majalah) yang sering digunakan untuk membungkus makanan, terdeteksi mengandung timbal (Pb) melebihi batas yang telah di tentukan. Dalam tubuh manusia, timbal masuk melalui saluran pernapasan tau pencernaan menuju sistem peredara darah dan menyebar ke ginjal, hati, otak, saraf dan tulang. Gejala yang di timbulkan pada orang dewasa di tandai dengan gejala pucat, sakit dan lebih parah lagi kelumpuhan. Keracunan yang terjadi bisa bersifat kronis dan akut. Banyak jajanan seperti gorengan, yang dibungkus dengan koran karena pengetahuan penjual yang kurang. Bahan yang panas dan berlemak mempermudah pindahnya timbal makanan tersebut. Sebagai pencegahannya, taruhlah jajanan tersebut di wadah piring.
Styrofoam
Jenis kemasan ini memang lagi trend saat ini dan salah satu pilihan populer dalam bisnis pangan, tetapi tetap ada bahayanya juga. Divisi Keamanan Pangan Pemerintah Jepang mengungkapkan bahwa residu styrofoam dalam makanan sangat berbahaya. Residu itu menyebabkan endocrine disrupter (EDC) yaitu suatu penyakit yang terjadi akibat adanya gangguan sistem endokrinologi dan reproduksi manusia akibat bahan kimia karsinogen dalam makanan. Saat ini masih banyak restoran-restoran siap saji yang mengunakan styrofoam sebagai wadah untuk makanan dan minuman panas. Padahal, sama halnya dengan plastik, suhu yang tinggi menyebabkan perpindahan komponen kimia dari styrofoam ke dalam makanan Anda.
Kaleng
Cermat dalam memilih kaleng kemasan merupakan suatu upaya untuk menghindari bahaya-bahaya yang tidak diinginkan. Boleh saja memilih kaleng yang sedikit penyok, asalkan jangan ada kebocoran. Bahaya pada makanan kaleng adalah tumbuhnya bakteri Clostridium Botulinum yang dapat menyebabkan keracunan botulinin. Tanda- tanda keracunannya adalah tenggorokan menjadi kaku. Mata kunang-kunang atau buram dan kejang-kejang yang membawa pada kematian akibat tidak bisa bernapas. Bakteri ini biasa tumbuh pada kaleng yang bocor sehingga makanan di dalamnya terkontaminasi dengan bakteri yang masuk bersama udara.
Plastik
Plastik, ya bahan polyetilen ini memang dibutuhkan untuk mengemas suatu produk. Lebih praktis dan tahan lama, menjadikan kemasan ini sangat dibutuhkan. Kelemahan plastik ini yaitu kemasannya tidak tahan panas dan tahan lama. Selain itu, limbah plastik inipun juga bermasalah pencemaran lingkungan, karena untuk penguraiannya sendiri bisa memakan waktu kurang lebih 500 tahun, dan tidak dapat dihancurkan secara alami.
Namun, seiring berkembangnya teknologi, kini plastik dapat diuraikan dan melebur dengan tanah. Jadi jangan khawatir dengan penggunaan kemasan plastik untuk membungkus produk usaha Anda. Kunjungi Surya Mas Plastik untuk referensi kemasan plastik berkualitas yang sesuai untuk produk makanan, minuman maupun bahan makanan usaha Anda.